Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang harus
dipenuhi dalam setiap aktivitas manusia, dengan hidup sehat maka produktivitas
kerja akan meningkat. Upaya peningkatan kesehatan merupakan prioritas utama
untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan di Indonesia, untuk mewujudkan hal
itu para tenaga-tenaga kesehatan juga berupaya untuk mencapai tujuan dalam
pembangunan millennium (MDGs) yakni mengurangi angka kematian ibu dan bayi,
menjaga kebersihan sanitasi, mengurangi pengidap gizi buruk.. Selain itu
pemerintah saat ini menyelenggarakan jaminan kesehatan nasional seperti BPJS
sehingga dengan ini masyarakat miskin dapat merasakan pengobatan secara gratis.
Pelayanan kesehatan tentu menjadi prioritas utama dalam upaya ini, sejak
reformasi tahun1999 dapat dilihat kesehatan mulai dipandang sebagai kebutuhan
masyarakat yang wajib dipenuhi sehingga mengalami peningkatan dari yang
sebelumnya, mulai dari pelayanannya, fasilitasnya, hingga tenaga-tenaga ahli
kesehatan yang banyak dibutuhkan.
Nah, yang menjadi pertanyaan
bagaimana peran ahli kesehatan masyarakat sekarang ini? Dengan adanya JKN apa
mungkin begitu saja ahli kesehatan masyarakat lepas tangan karna menganggap JKN
sebagai alternative permudah masyarakat dalam pengobatan, yah jadi ga usah
dipikirin lagi masalah kesehatan. Itu merupakan aggapan yang salah, karena
tugas ahli kesehatan masyarakat itu untuk mewujudkan masyarakat Indonesia sehat
mulai dari upaya preventif dan promotif, sehingga masyarakat diajak untuk
menjaga kesehatan mereka dan mengubah mindset-mindset mereka yang mengatakan
“ah, kan ada BPJS jadi ga masalah kalau sakit kan sudah bayar uang iuran setiap
bulannya”. Perlu diketahui jika setiap orang sakit bila ada dalam suatu daerah
yang penduduknya 1000 dan diantaranya yang sakit sebanyak 750 maka berapa uang
Negara yang habis dikeluarkan untuk berobat sedangkan input nya terbatas untuk
si pasien. Nah, disini perlu adanya peran ahli kesehatan masyarakat untuk
mengubah pola hidup masyarakat menjadi sehat agar mereka tetap menjaga
kesehatan dan tidak jatuh sakit. Tidak perlu masyarakat menunggu jatuh sakit
dulu baru berobat namun sehingga memakan biaya yang lebih besar namun
masyarakat seharusnya menjaga kesehatan agar tidak jatuh sakit.
Ditinjau dari pembangunan kesehatan yang
begitu kompleks, tidak mungkin seluruh aspek kesehatan dikerjakan oleh
pemerintah, namun ada komponen yang ikut terlibat seperti masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat, organisasi profesi dan para pebisnis juga turut membantu
pemerintah untik mewujudkan pembangunan kesehatan. Untuk mewujudkan hal itu
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor terutama perilaku masyarakat dan factor
lingkungan sementara pelayanan kesehatan pengaruhnya sangat kecil namun
membutuhkan dana yang besar untuk membangunnya sehingga pemerintah perlu
meyelenggarakan pembangunan kesehatan dengan menambah sarana dan prasarana
kesehatan serta tenaga kesehatan untuk dapat menunjang pembangunan kesehatan.
Seiring bertambahnya teknologi dalam
bidang kesehatan semakin meningkatkan pembiayaan untuk kuratif dan
rehabilitative sehingga semakin banyak dana yang dikeluarkan untuk berbagai kebutuhan
teknologi dibidang medis, oleh karena itu kita membutuhkan program preventif dan
promotif dengan program ini kita tidak perlu mengeluarkan dana yang besar untuk
mewujudkan pembangunan kesehatan karena disini hanya memerlukan upaya
sosialisasi kesehatan pada berbagai lapisan masyarakat. Tidak hanya mengurangi
pembiayaan dibidang teknologi saja, namun dengan adanya upaya sosialisasi ini
dapat membantu program pemerintah terlaksana dengan baik mulai dari
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, juga dapat menjadikan masyarakat
lebih produktif dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat, serta mengurangi permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat.
Dalam hal penyediaan SDM termasuk
tenaga ahli kesehatan masyarakat agar pemerintah Indonesia mempersiapkan
strategi untuk ahli kesehatan masyarakat yang ada agar tidak kalah bersaing
dengan ahli kesehatan masyarakat asing. Pemerintah juga mengupayakan agar dapat
terselenggaranya berbagai program tenaga kesehatan seperti mengadakan
pelatihan-pelatihan, pameran kesehatan, serta program promotif dan preventif
dapat berjalan sesuai dengan harapan, sehingga tenaga ahli kesehatan masyarakat
lebih banyak dibutuhkan agar tercapainya target pembangunan kesehatan tersebut.